Pemilu Asia

Welcome to Election.asia

Elections
Presidential Elections
Legislative Elections
Local Elections
Elected candidates
Who were the candidates
History in graphs
Provincial Windows
Shifts in voter support
Info On Parties
Political maps
Research
»2018
»2017
»2015
»2013
»2010
»2009
»2008
»2004
»2003
»2001
»1999
»1998
»1997
»1996
»1994
»1992
Links
Share/Bookmark
Election 2018


DKI Putaran II 2017


















....selanjutnya
*Pemilu Asia


2017-04-22

DKI Putaran I 2017







































....selanjutnya
*Pemilu Asia


2017-03-25

Sejarah Pemilu di Jakarta

Pembukaan


Sebagai Ibu Kota Republik, wajar jika ada banyak perhatian yang
ditujukan kepada perkembangan di Jakarta. Perhatian ini tidak terbatas
kepada posisi Jakarta sebagai Ibu Kota melainkan sebagai satuan politik
tersendiri serta sebagai wilayah urban paling besar di Indonesia.

Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta terdiri dari 5 lima wilayah: Jakarta
Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara
serta satu Kabupaten Kepulauan Seribu. Keenam wilayah ini merupakan
wilayah Administratif yang berarti walikota dan bupati ditunjuk
langsung oleh Gubernur ditambahkan tidak ada DPRD Kota atau DPRD
Kabupaten.

Sejak Tahun 2007 Gubernur and Wakil Gubernur DKI Jakarta dipilih
langsung oleh pemilih di Jakarta. DPRD DKI Jakarta juga dipilih. Pada
Pemilu 2014 sebanyak 106 anggota dipilih. Dibandingkan provinsi
dengan penduduk yang mirip misalnya Banten, jumlah anggota DPRD
Jakarta lebih banyak. Dasar penambahan anggota dikaitkan dengan
kenyataan bahwa tidak ada DPRD kota dan kabupaten di Jakarta (Pasal
12 (4), UU 29 Tahun 2007 ttg Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta).

Sosio-budaya masyarakat Jakarta
Berdasarkan Sensus 2010, jumlah penduduk di DKI Jakarta adalah
9.607.787 jiwa. Dengan demikian penduduk Jakarta merupakan 4% dari
semua penduduk Indonesia. Pertumbuhan penduduk di DKI 1,41% per
tahun. Angka ini sedikit di bawah rata2 di Indonesia yakni 1,49% per
tahun. Angka pertumbuhan di Jakarta masih jauh di bawah rata2 di
Banten (2,78%) dan Jawa Barat (1,90). Jakarta mengalami pertumbuhan
penduduk pesat yang mencapai 3,2% per tahun dari Tahun 1970an
sampai dengan Tahun 1980an.

Saat ini di wilayah DKI pertumbuhan penduduk yang paling lamban
adalah Kota Jakarta Pusat (0,31%). Di antara kota lain di Jakarta
pertumbuhan paling cepat adalah di Kota Jakarta Barat (1,82%). Kisaran
pertumbuhan per tahun di ketiga kota lain (Selatan, Timur, Utara)
adalah di antara 1,38 s/d 1,49% per tahun. Di Kabupaten Kepulauan
Seribu pertumbuhan penduduk mencapai 2,03% dengan total penduduk
hanya 0.2% dari total penduduk DKI Jakarta.

Dari segi kemajemukan penduduk, Jakarta cukup majemuk. Dari segi
kehidupan keagamaan, Jakarta cukup mirip dengan Indonesia secara
keseluruhan. Islam merupakan agama dari mayoritas besar penduduk.
Persentase masyarakat Nasrani (Protestan dan Katolik) kurang lebih
sama juga dengan persentase penduduk secara nasional. Persentase
Hindu di Jakarta lebih jarang dibandingkan dengan Indonesia secara
keseluruhan sedangkan persentase masyarakat Buddha lebih banyak di
Jakarta dari pada di Indonesia secara keseluruhan. Grafis di bawah
menggambarkan pola kehidupan keagamaan di setiap wilayah di
Jakarta.

....selanjutnya
Kevin Evans*


2017-01-23

Back to Top

Copyright©2009 www.pemilu.asia